Partisipasi Djembatan Dua pada Skrining Kesehatan, Deteksi Dini Ratusan Warga Solo di Manahan
- Muhammad Akhiruddin Nasution
- 8 Jul
- 1 menit membaca

PT Djembatan Dua melalui Argon Peduli berpartisipasi pada kegiatan skrining kesehatan yang diselenggarakan pada Minggu, 6 Juli 2025 dan dihadiri oleh lebih dari 900 warga Solo yang mengikuti di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Kota Surakarta menjadi titik ketujuh penyelenggaraan skrining kesehatan yang diinisiasi perusahaan di berbagai kota.
Skrining kesehatan meliputi pengecekan tekanan darah, kadar gula darah, dan kolesterol sebagai upaya deteksi dini penyakit tidak menular serta konsultasi dengan dokter secara langsung dan daring.
Jajaran manajemen PT Medela Potentia Tbk dan entitas anak turun langsung dalam skrining kesehatan, yaitu HR and Sustainability Director PT Medela Potentia Tbk, Ibu Nancy Kartika; Direktur PT Karsa Inti Tuju Askara (KITA), Ibu Ruth Retno Dewi; serta Kepala Cabang PT Anugrah Argon Medica (AAM) Solo, Bapak Sri Widodo.

“Skrining kesehatan merupakan merupakan kontribusi kami dalam mendorong pola hidup sehat dan pemeriksaan kesehatan rutin di tengah masyarakat,” kata Ibu Nancy.
Skrining kesehatan ini juga menghadirkan GoApotik, platform digital apotek yang dikelola oleh PT KITA. Melalui GoApotik, masyarakat dapat dengan mudah dan nyaman dalam mengakses produk kesehatan, hingga unggah resep obat.
“Kami ingin menghadirkan solusi kesehatan yang terintegrasi, akurat, dan terjangkau agar masyarakat bisa mengelola kesehatannya secara mandiri dan bertanggung jawab,” ujar Ibu Ruth.
Kualitas hasil skrining kesehatan didukung oleh mitra alat kesehatan global yang bekerja sama dengan PT Djembatan Dua, entitas anak PT Medela Potentia Tbk. Peralatan kesehatan yang digunakan telah terdaftar di Kementerian Kesehatan dan memenuhi standar akurasi untuk pemeriksaan kesehatan.
Skrining kesehatan yang dilakukan PT Djembatan Dua merupakan bagian dari dukungan perusahaan terhadap transformasi layanan kesehatan berbasis pencegahan dan kolaborasi multi pihak. Perusahaan mengadopsi pendekatan pentahelix dengan melibatkan sektor pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat, dan media.
